Lombok merupakan salah satu pulau yang terletak di provinsi Nusa tenggara barat. Pulau Lombok merupakan salah satu pulau terbesar yang ada di NTB dengan luas wilayah sekitar 5.435 km². Lombok terletak pada koordinat 116.351° BT dan 8.565° LS.
•Batas
Wilayah
Sebelah
Utara Dengan : Laut Jawa
Sebelah
Selatan Dengan : Samudera Indonesia
Sebelah
Barat Dengan : Selat Lombok dan Bali
Sebelah
Timur Dengan : Pulau Sumbawa
•Pembagian
Administratif Pemerintahan
Lombok
termasuk provinsi Nusa Tenggara Barat dan pulau ini sendiri dibagi menjadi
empat Daerah Tingkat II:
1.
Kota Mataram
2.
Kabupaten Lombok Barat
3.
Kabupaten Lombok Tengah
4.
Kabupaten Lombok Timur
•Iklim
Seperti
lazimnya daerah lain di Indonesisa, Lombok juga meiliki dua musim yaitu musim
hujan dan musim kemarau. Musim hujan umumnya mulai dari Oktober sampai dengan
Maret dan musim kemarau berlangsung dari April sampai September. Suhu rata-rata
sepanjang tahun di Pulau Lombok berkisar antara 21º sampai 33 º Celsius.
DEMOGRAFI
Menurut
data yang terkumpul pada tahun 2009 populasi di Pulau Lombok yaitu sebanyak
3.000.000 Jiwa.
•Suku
Suku
terbesar yang mendiami Pulau Lombok adalah Suku Sasak dengan presentase 85%,
mereka merupakan suku asli dari Pulau Lombok. Selain itu Pulau Lombok juga
didiami oleh suku Bali, Jawa, Bugis, Banjar, Melayu, Cina dan Arab.
•Agama
Di
Pulau Lombok agama yang paling besar penganutnya adalah agama Islam, setelah
itu agama Hindu yang dianut oleh orang-orang keturunan bali, barulah agama yang
lain seperti Kristen dan Buddha. Selain keempat agama tersebut juga ada agama
yang berkembang dikalangan Suku Sasak, yaitu Boda. Boda adalah agama tertua
suku sasak yang diwariskan oleh leluhur mereka.
•Bahasa
Bahasa
daerah yang dituturkan di Pulau Lombok oleh Suku asli Sasak disebut dengan
Bahasa Sasak. Bahasa Sasak dapat dikelompokkan ke dalam ragam bahasa yang sama
dengan Bahasa Jawa dan Bali. Banyak sekali kosa kata yang cara pelafalan,
penggunaan dan maknanya sama dengan kosa kata dalam Bahasa Bali dan Jawa. Ini
desebabkan oleh kedekatan geografis dan historis di antara mereka. Bahasa Sasak
Bali dan Jawa sama-sama bersumber dari bahasa Kawi dengan aksara Jawa Kuno,
Hanacaraka. Aksara Hanacaraka Bali dan Sasak sama-sama berjumlah 18, sementara
Hanacaraka Jawa berjumlah 20 aksara.
SEJARAH
•Zaman
Praaksara
Di
zaman ini, sejarah dari Pulau Lombok belum jelas karena belumadanya data dan
bukti otentik yang dapat mendukung sejarah Pulau Lombok pada masa ini.
•Periode
Hindu Buddha
Di
periode Hindu Buddha, muncul beberapa kerajaan seperti Kerajaan selaparang
Hindu dan Bayan. Dalam perjalanannya kerajaan-kerajaan ini tunduk atas
kekuasaan Majapahit dari ekspedisi yang dilaukan oleh kerajaan Majapahit.
Sebagian juga ada yang tunduk atas kerajaan Gel-Gel yang berasal dari Bali.
Dri
sisi agama, Hindu-Bali dibawa langsung oleh pemeluknya, para imigran dari Pulau
Bali sejak permualaan abad ke 17 Masehi. Hindu-Bali adalah sinkretisasi ajaran
Hindu-Buddha, yang juga disebut Siwa-Buddha. Menurut Sartono Kartodirjo (1975)
Sebelum
imigran dari Bali datang, pulau yang molek dan subur ini, dinamakan Gumi
Selaparang dan di huni oleh orang Sasak. Sampai abad ke 17, terdapat dua buah
kerajaan Sasak yaitu Kerajaan Pejanggik di Lombok Tengah sebagai kerajaan
pedalaman dan kerajaan Selaparang sebagai kerajaan pesisir yang ibu kotanya di
Kayangan, Labuhan Lombok di Lombok Timur.
Memasuki
abad ke 17 (1600an), secara bergelombang imigran dari Karang Asem- Bali datang
ke Pulau Lombok untuk membuka lahan pertanian dan mendirikan pemukiman.
Penduduk baru ini datang, selain karena kerajaanya diganggu oleh kerajaan
kerajaan tetangganya di Bali, juga karena wilayah tofografinya kurang
menguntungkan untuk pertanian, dengan kawasan tanah perbukitan.
Pemukiman-pemukiman itu dikenal dengan nama Sengkongok (di kaki Gunung
Pengsong), Pagutan, Pagesangan, dan Mataram (di Kodya Mataram) dan Tanaq Embet
(di Senggigi).
Pengaruh
Bali memang sangat kental dalam kebudayaan Lombok hal tersebut tidak lepas dari
ekspansi yang dilakukan kerajaan Bali sekitar tahun 1740 di bagian barat pulau
Lombok dalam waktu yang cukup lama. Sehingga banyak terjadi akulturasi antara
budaya lokal dengan kebudayaan kaum pendatang hal tersebut dapat dilihat dari
terjelmanya genre – genre campuran dalam kesenian. Banyak genre seni
pertunjukan tradisional berasal atau diambil dari tradisi seni pertunjukan dari
kedua etnik. Sasak dan Bali saling mengambil dan meminjam dan terciptalah genre
kesenian baru yang menarik dan saling melengkapi.
•Masuknya
Islam
Islam
pertama kali masuk ke NTB dari Kerajaan Lombok. Kerajaan ini dijadikan basis
dari berkembangnya islam oleh Sunan Prapen, Putra Sunan Giri. Usaha Pengislaman
oleh Sunan Prapen sangat berhasil, sehingga hamper seluruh Pulau Lombok memeluk
agama Islam.
Sepeninggal
Sunan Prapen atas dasar pertimbangan strategis, Prabu Rangkesari yang
menggantikan Prabu Mumbul sebagai raja Kerajaan Lombok memindahkan ibukota yang
semula terletak di Teluk Lombok ke bekas Kerajaan Selaparang (periode Hindu),
yaitu Selaparang seperti nama keraiaannya. Rupa-rupanya kerajaan Lombok yang
memindahkan pusat Kerajaan lnilah yang dikemudian hari dikenal sebagai Kerajaan
Selaparang periode Islam.
•Masa
Kolonial
Pada
akhir abad ke 17, NTB menjadi tempat pelarian bagi kelompok perlawanan Kerajaan
Gowa dari Sulawesi Selatan. Mereka menyingkir ke NTB karena tidak mau tunduk
kepada pihak pemerintah kolonial belanda yang telah berhasil menguasai wilayah
mereka. Dengan berpindahnya mereka ke NTB membuat pihak Belanda memberi
perhatian kepada daerah ini. Pihak Belanda tidak mau NTB berada dibawah
pengaruh kelompok perlawanan Kerajaan Gowa, karena bagi mereka wilayah NTB
khusunya Lombok merupakan daerah yang sangat penting dan strategis bagi lalu
lintas perdagangan internasional.
Pada
saat itu berdiri Kerajaan Mataram di Lombok yang dipimpin oleh seorang Raja
yang bernama Raja A.A. Ngurah Gde Karangasem. Kerajaan Mataram ini telah lebih
dulu menjalin hubungan dagang dengan Inggris, dan hal ini membuat pihak Belanda
gusar dan berusaha menyebarkan pengaruhnya di wilayah Kerajaan Mataram untuk
menggantikan pengaruh Inggris. Pada tanggal 7 Junu 1843, pihak Belanda berhasil
menekan Mataram untuk menandatangani perjanjian yang isinya antara lain Mataram
mengakui kedaulatan Belanda atas Pulau Selaparang dan Mataram wajib melindungi
kepentingan perdagangan Belanda.
Tidak
cukup dengan perjanjian di atas, Belanda berusaha menguasai Kerajaan Mataram
sepenuhnya. Dengan memanfaatkan pertentangan antara Kerajaan Mataram dengan
rakyat Sasak yang beragama Islam, Belanda melakukan berbagai gempuran terhadap
Mataram. Akhirnya pada tanggal 20 November 1894, setelah melalui peperangan dan
berakhir dengan pengepungan, raja Mataram bersama anaknya, yaitu, A.A. Made
Jelantik dan A.A. Gde Oka menyerah. Raja Mataram dan keluarganya akhirnya
diasingkan di Tanag Abang. Setelah peperangan itu, berarti Belanda telah
menguasai sepenuhnya Pulau Lombok. Mereka kemudian membagi Lombok menjadi tiga
onderafdeling, yaitu, Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Timur.
KEBUDAYAAN
•Senjata Tradisonal
-Tulup
Tulup
adalah senjata tradisional Suku Sasak yang biasa digunakan untuk berburu.
Senjata ini terbuat dari kayu meranti yang dilubangi, berpeluru
potongan-potongan seperti lidi dari pelepah pohon enau yang berbentuk seperti
mata panah yang disebut ancar. Mata ancar biasanya diolesi racun dari getah
pohon tatar agar bisa melumpuhkan hewan buruan
-Keris
Masyarakat
NTB juga memiliki keris untuk senjata tradisional mereka. Keris ini juga sering
digunakan untuk pelengkap pakaian adat.
|
Tulup
|
|
Keris
|
•Tarian
-Tari
Gandrung
Tari
Gandrung sering ditampilkan dalam berbagai acara seperti acara adat maupun
acara formal lainnya. Pakainnya yang meriah menarik hati para penonton. Tari
Gandrung tidak hanya ada di Lombok tapi juga ada di Banyuwangi, dan Bali.
Asal mula tari Gandrung Lombok diperkirakan berasal dari Banyuwangi, Jawa
Timur. Mengenai penyebarannya belum diketahui secara pasti. Tapi Tari Gandrung
ini sudah menjadi kesenian khas Lombok.. Salah satu yang menjadi ciri khas dari
pakaian tari Gandrung adalah "gegelung" yaitu hiasan penutup kepala
yang permukaan luar bagian belakangnya dipenuhi bunga kamboja.
-Tarian
Oncer/Gendang Beleq
Kebudayaan
ini berasal dari daerah Lombok, diberi nama gendang beleq karena memang saat
menarikannya memakai gendang yang sangat besar. Dulu tarian ini biasa digunakan
untuk mengiringi dan menyambut tentara yang akan pergi dan pulang dari medan
perang sebagai pemberi semangat. berasal dari Lombok, dinamakan demikian
karena memakai gendang yang sangat besar. Sudah sejak dulu tarian Gendang Beleq
ini dipertunjukan untuk mengiringi atau menyambut tentara yang pergi atau
pulang dari medan perang. Tari Gendang Beleq sudah menjadi warisan budaya NTB
maka tarian ini sering dipakai untuk menyambut tamu undangan penting sebagai
penghormatan.
•Tradisi
-Peresean
Peresean
adalah salah satutradisi yang berkembang di Pulau Lombok. Dalam tradisi ini
dipertontonkan pertarungan antar para pepadu (petarung) yang saling menyerang
dengan senjata berupa penjalin (tongkat rotan) dan bertahan menggunakan ende
(perisai tubuh dari kulit binatang)
Peresean
|
Dalam
peresean, penilaian pemenang dilihat dari menetesnya darah lawan. Jika lawan
telah meneteskan darah dari anggota tubuhnya, maka dianggap kalah. Selama
pertarungan diiringi dengan suara music gamelan yang dimainkan dari awal hingga
akhir ronde pertarungan.
-Perang
Topat
Perang
Topat
|
Perang
topat merupakan tradisi saling lempar dengan menggunakan ketupat. Dengan
menggunakan pakaian adat ribuan warga Sasak dan umat Hindu bersama-sama dengan
damai merayakan upacara keagamaan yang dirayakan tiap tahun di Pura Lingsar,
Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, tepatnya setiap purnama
ke-7 menurut kalender Sasak.
Tradisi
Perang Topat yang diadakan di Pura terbesar di Lombok peninggalan kerajaan
Karangasem itu merupakan pencerminan dari kerukunan umat beragama di Lombok.
Prosesi Perang Topat dimulai dengan mengelilingkan sesaji berupa makanan, buah,
dan sejumlah hasil bumi sebagai sarana persembahyangan dan prosesi ini
didominasi masyarakat Sasak dan beberapa tokoh umat Hindu yang ada di Lombok.
Sarana persembahyangan seperti kebon odek, sesaji ditempatkan didalam Pura
Kemalik.
Prosesi
kemudian dilanjutkan dengan perang topat, bertepatan dengan gugur bunga waru
atau dalam bahasa Sasaknya “rorok kembang waru” yakni menjelang tenggelamnya
sinar matahari sekitar pukul 17.30. Perang topat merupakan rangkaian
pelaksanaan upacara pujawali yaitu upacara sebagai ungkapan rasa syukur umat
manusia yang telah diberikan keselamatan, sekaligus memohon berkah kepada Sang
Pencipta.
•Kerajinan
-Tenun
ikat dan songket
Kegiatan
Menenun wanita Sasak
|
Tenun
ikat dan songket ini merupakan kerajinan tradisional yang masih banyak di
temukan di daerah Lombok dan di wilayah-wilayah lainnya di Provinsi NTB.
Cara pembuatan dari kain ini masih menggunakan alat-alat yang tradisional dan
sedrhana. Saat ini tenun ikat dan songket sudah dijadikan sebagai daya tarik
wisata seperti yang ada di Desa Sukarare dan Desa Pringgasela.
SUMBER
___.2012,Nusa Tenggara Barat:Teman
Anak.http://temananak.com http://temananak.com(diakses 6 Juni 2012)
Budhy,Setyawan.___, Wisata Kerajinan Lombok.http://wisatantb2012.blogspot.com(diakses
6 Juni 2012)
Eddhy,Sutrisno.___,Peresean.http://peresean.blogspot.com(15
Juni 2012)
Mashudi,ANTORO.2010,Sejarah
Dan Asal Usul Lombok.http://oediku.wordpress.com(diakses 7 juni 2012)
Tityn.2012,Tradisi
Perang Topat Lingsar.http://titynlunatic.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar